Cinta secukupnya Aku tak pernah berpikir mencintaimu, walau cuma sekejap. Tapi yang terjadi tak ubahnya alur nasib yang terbalik. Aku mencintaimu sejak kali pertama, saat lembut sapamu terucap dan mata lugumu menggugat. Tanpa kusadari lajunya, dua tahun sudah aku menunggumu. Mengurungku dengan cinta satu-satunya. Kubela tanpa harus aku bertanya-tanya. Bukankah cinta memang tak pernah butuh alasa, meski cuma satu huruf ? Sepertinya iya…! *** Terjerat kangen yang merapal namanya di setiap kedip mata. Entah semu atau nyata, setidaknya kukira ini cinta. Semoga… *** Menerka rencana hati tanpa praduga. Mencari jalan ke rumah hatimu. Masih jauhkan perjalanan yang harus kutempuh? Beri aku tanda, meski hanya sebatas senyum. *** Sepertinya kudapati lugu senyumnya mengais tulus detik ini. Setidaknya, ‘kebersamaan’ yang teretas dari senja hingga dini, mendakwa rasaku untuk kembali takluk padanya. Lagi…! *** Getar itu tak jadi menepi. Kangen itu tak jad